child and Parent
Dalam tulisan
ini, saya ingin sedikit memberi pandangan berkenaan hadits “Ridho Allah ada
dalam ridho orang tua dan kemurkaan Allah ada dalam kemurkaan orang tua”
benar-benar hadits yang memposisikan orang tua dalam tempat yang sangat spesial. Saat
saya berusia sekitar 14 tahunan, saya mengalami rasa takut yang luar biasa pada
orang tua saya sendiri. Sampai-sampai jika saya mendengar suara ojek yang suka
mengantar orang tua saya, saya sampai ngumpet. Karena merasa sangat sedih dan
marah saat itu keluar dari mulut saya, “ aku yakin, kalau hadits Rasul itu
tidak berlaku untuk semua orang tua” tutur saya curhat kepada bibi saya.
Akhirnya semakin
beranjak dewasa saya berfikir, bukankah orang tua maupun anak di satukan oleh
Tuhan berdasarkan pilihan langsung dari Tuhan.
Nggak ada toh orang tua yang bisa milih anak, ataupun anak yang bisa
milih dilahirin oleh orang tua yang mana. Fix ! berarti ini adalah
ketetapan terbaik, karena Tuhan yang langsung milihin. Seorang anak butuh ridho orang tua untuk mendapat ridho Tuhan. Begitupun orang
tua, butuh anak sholeh sebagai tabungan. Karena Rasulullah Saw bersabda “
apabila meninggal seorang bani adam maka terputuslah segala amalnya, kecuali
tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak sholeh”. Maka
seharusnya yang terjadi adalah simbiosis mutualisme antara orang tua dan anak. Orang
tua tidak boleh mengucapkan kalimat seenaknya kepada anak, karena itu akan
berakibat fatal. Begitupun anak, tidak boleh bertingkah seenaknya,karena hanya seorang
anak yang sholehlah yang dapat menyelamatkan orang tuanya. Apalah arti seorang
anak tanpa kesholihan.
Mudah-mudahan
kita bisa menjadi orang tua maupun anak yang bisa saling menyelamatkan di dunia
maupun di akhirat sehingga dapat berkumpul di syurga kelak. aamiin
Komentar
Posting Komentar