Serba serbi kasus SHOLAT
Memasuki dunia
mahasiswa membawa saya pada kenyataan yang kadang saya tidak menyangka “ko ada
ya?”. Saya teringat nasihat dekan fakultas saat masa orientasi, “jangan
mentang-mentang mahasiswa, ngerasa sudah maha, sampai-sampai berani
meninggalkan sholat !” saat mendengar nasihat itu saya tidak terlalu berfikir
jauh, karena sebelumnya sepupu saya sekaligus senior saya di kampus, memang
sudah pernah berceita bahwa teman-temannya banyak yang suka absen sholat, dan itu tidak pandang
gender. Makanya denger nasihat seperti itu saya hanya mengangguk sambil
berkata, setuju !.
Dunia kampus
memang menarik, begitu banyak kebebasan yang tidak jarang membawa pada kebablasan.
Kebablasan berfikir, kebablasan bergaul, kebablasan bolos sampai drop out, bahkan
sampai kebablasan gak makan juga ada.hhe(curhat anak kosan)* .
Waktu kecil,
kalau ketauan bolos sholat. Alasan yang
terlontar hanyalah “ hhe, oh iya lupa mah...atau ....maaf mah,tadi aku lagi
main, jadi gak denger adzan atau nyegir dan gak berkata apa-apa” dan
sebagainya. Tapi, pas masuk dunia mahasiswa yang penuh dengan jurus bersilat
lidah dengan permainan logika tingkat tralala trilili alasan yang di
kemukakanpun sudah berbeda. Beragam dalih menjadi jurus andalan, jika ada kawan
yang mengingatkan untuk mengerjakan sholat. Ada yang menjawab, kan sholat no
dua ... atau ... udah banyak ngerjain kemaren-kemaren...atau..ada juga yang malah
ngajak debat .. di mulai dengan kalimat “ sholat itu apa? Mengingat Allah kan ?
dan bla-bla-bla. Bahkan ada yang pakai dalil, untuk membenarkan tindakan
meninggalkan sholat. Na’udzubillahi min dzalik. Terlihat seperti masalah
ringan, namun tentu sangat amat berbahaya
sekali. Sholat adalah salah satu ibadah mahdhoh yang beroreintasi ta’abbudi. Sampai
akhirnya bisa juga ta’aq quli setelah banyak penelitian tentang manfaat gerakan
sholat.
Sangat banyak
hadits shohih tentang sholat. Tidak ada yang salah dengan berfikir Liberal,
asal tau mana batasannya dan bisa menempatkan di tempat yang benar. Sholat itu
bagaikan kendi, dan amal yang lain adalah air. Jika kendinya bolong-bolong
gimana mau penuh airnya??? Ingat hadits Rasulullah saw tentang sholat adalah
amalan yang pertama kali di hisab dan menjadi penentu baik atau tidaknya amal
yang lain? Atau hadits Rasulullah saw yang artinya “ sholatlah kalian
sebagaimana, aku sholat” pertanyaannya, bagaimana sholatnya Rasulullah saw? Apakah
dengan memenuhi rukun dan syarat sholat, atau hanya dengan mengingat “oh, waktu
sholat..lantas ya udah..atau bahasanya ngedawam doangan”
jawabannya tentu yang pertama, sebagaimana di jelaskan oleh sabda-sabda beliau
yang lain tentang tata cara pelaksanaan sholat. Bisa di lihat terutama di kitab
shohih bukhari dan shohih muslim.
Dalam kasus lain,
berhubungan dengan firman Allah swt berkenaan bahwa sholat itu mencegah dari
perbuatan keji dan munkar. saya mencoba ambil contoh dari hasil percakapan saya
dengan seorang ibu-ibu PRT. “Mpo udah sholat dhuha?” setelah lama
bercakap-cakap akhirnya terlontar pertanyaan itu. “ gak neng, gak sempet , gak
ada waktu, udah ibu-ibu mah repot, harus ini harus itu. Neng juga bakal ngerasaaain
dah nanti kalau udah berumah tangga” jawab mpo Ati (bukan nama sebenarnya)
sambil terus gesit menyetrika baju-baju. Subhanallah, bisa sampe gak ada waktu
gitu ya mpo..jawab saya sambil sedikit tersenyum dan memasang wajah duka. Gimana
saya gak berduka, jawabannya itu...menusuk sekali, karena bagaimanapun gak ada
waktu adalah alasan yang terkesan seperti sombong. Akhirnya si mpo bercerita
panjang lebar, termasuk tentang tetangganya yang luar biasa sholatnya,
puasanya, namun kelakuannya suka nyakitin tetangga. Mpo Ati juga berdalih,
bukan apa-apa ni ya neng, mendingan saya yang ibadahnya biasa-biasa aja tapi
gak begitu. Daripada ibadah getol tapi nyakitin banyak orang kan percuma. Kira-kira
begitulah kata mpo Ati, dan saya hanya banyak diam, mendengarkan, mencoba menjauhi
perdebatan. Tapi, kalu gak salah saya sempet menjawab, “atuh mendingan ibadah
good, keorang lain juga good ya mpok” sambil nyengir. Tapi, kayanya mpo nya
agak BT sama saya, hhe.
Dalam hal ini,
saya tidak bermaksud apa-apa, saya hanya teringat salah satu tugas seorang mu’min
adalah mengingatkan dalam kebaikan, dan pastinya tidak pakai paksaan. Apalagi mponya
lebih tua dari saya. Kalau maksa, bisa-bisa saya di setrika. Hehe..
Akhirnya saya
mengerti, pemahaman akan kenyataan hiduplah yang mengilhami pemikiran mpo Ati
berkenaan tentang ibadah ini, menjadi seperti itu. Memang sangat dilematis. Memang
benar, banyak dari kita yang giat beribadah terutama dalam hal hablum
minallahnya, tapi masih belum baik ibadah hablum minan-nas nya, bahkan bisa
lebih parah dari yang kuantitas ibadah hamblum minallahnya mungkin masih lebih
sedikit. Lantas apakah dengan begitu, ya sudah lebih baik ibadah seadanya aja,
yang penting sama orang baik, atau lebih ekstremnya ya sudah mendingan gak usah
sholat yang penting sama orang lain baik. TENTU TIDAK. Hal terpenting yang
harus kita ingat, yang perlu kita ambil kesimpulan bukanlah sholatnya atau
ibadah yang lainnya, karena sudah menjadi satu jaminan langsung dari Allah swt,
jika sholat, puasa atau ibadah yang lain dilaksanakan dengan sebenar-benarnya
maka akan terbentuklah pribadi yang berakhlaqul karimah. Maka, ketika kita
menjumpai diri kita atau orang lain yang bertolak belakang dengan hal tersebut,
barang tentu masih banyak cidera dari ibadah yang di kerjakan. Sehingga tidak
menjadi satu pembentuk menuju insan yang berakhlaqul karimah. Karena sesungguhnya,
satu-satunya yang berhak menilai ibadah seorang hamba hanyalah Allah dan hanya
Ia yang mengetahui bagaimana sebenarnya hamba Nya ketika beribadah. Intinya harus terus belajar memperbaiki diri
untuk lebih baik lagi baik dalam hablum minallah, minna nas dan minal alam. Sholat
adalah hal yang sangat penting bagi umat Islam, selain sebagai rukun Islam,
sholat juga merupakan tiang agama ini. Mudah-mudahan bisa terus menjadi
pengingat, khususnya bagi penulis untuk senantiasa memperbaiki ibadah. Mudah-mudahan
kita senantiasa terjaga dari terjerumus ke dalam golongan orang-orang yang
melalaikan dan meninggalkan sholat. Salam 24434 J
Komentar
Posting Komentar