.................?
Minggu ini terasa begitu panjang. Secara sadar saya menjadi
jarang tidur dan gak nafsu makan. Saya teringat tujuan saya kuliah. Setelah
jenuh satu tahun dirumah dan menekuni mengajar mengaji dan anak-anak. Saya
kangen dengan dunia belajar. Maka tujuan saya kuliah, saya ingin bertemu
orang-orang hebat dan ingin aktif di organisasi. Hanya ada itu di kepala saya.
Hal yang saya kurang suka dari kuliah
adalah libur panjang. Libur sangat menyenangkan tapi kalau kepanjangan itu
menyebalkan. Mungkin karena saya masih jadi mahasiswa buta. Sampai-sampai saya
banyak salah dalam memanfaatkan liburan.
Langsung aja ni k, aku nulis ini karena aku gak bisa bicara
saat diskusi dengan k putri. Banyak hal yang mengganjal dan ingin disampaikan.
Hal yang pertama ingin ku ungkapin, prihal LGBT. Ungkapan bahwa agamalah yang
tidak menerima LGBT atau bahkan benci. Ungkapan itu aku tolak, karena dari
kacamata ku, agama begitu peduli dengan LGBT(dengan cara agama). Aku teringat
dengan salah satu firman Allah,”wahai orang-orang yang beriman janganlah satu
kaum merendahkan kaum yang lainnya, karena boleh jadi mereka lebih baik...”
setidaknya ini jadi pengingatku untuk tidak memandang rendah orang lain.
Makanya aku menerima LGBT, orang-orang yang berbeda paham denganku (terutama),
berbagai cara orang beribadah, karena aku gak pernah tau bagaimana pandangan
Allah atas itu semua. Aku ingin diterima yang lain pun ingin diterima dengan
cara mereka. Ya sudah, akhirnya harus saling menerima. Tapi bukan saling
terserah*.
Yang kedua, tentang kemurnian
al-qur’an. Sejauh yang aku pahami kalau mengutip ayat “sesungguhnya Kamilah
yang menurunkan al-qur’an dan Kamilah yang menjaganya” aku sangat yakin
al-qur’an masih murni hanya saja kalau sudah berbicara tafsirnya akan berbeda.
Meskipun memang ada juga yang berpendapat, bahwa yang suci yang terjaga adalah
yang ada di lauhil mahfuzh. Berkenaan dengan penulisan al-quran, dari sedikit
sejarah yang aku tau. Lembaran-lembaran atau kayu, tulang bneda-benda yang
dijadikan tempat tuk menuliskan al-quran sudah dikumpulkan pada masa Rasulullah
SAW, kemudian dalam proses penulisannya pun sangat ketat dan ada bimbingan
wahyu. Meski saat itu sudah masa setelah Rasulullah SAW. Para sahabat penulis
al-qur’an yang kutahu juga dibimbing wahyu.
Yang ketiga tentang yang membaca al-quran di ruang publik.
Aku kembalikan lagi dengan cara memandang masing-masing. Bagi yang kurang suka
monggo, bagi yang ora popo juga monggo. Tapi, aku terkesan dengan alasan yang
dikemukakan k putri bahwa kereta itu tempat kotor gimana dengan adab membaca
al-quran kalau begitu. Bagaimana dengan orang yang di sampingnya dan harus
patuh dengan “apabila dibacakan al-quran maka dengarkanlah....”. Itu keren
banget.hehehe aku gak kefikiran sejauh itu.
Setidaknya berkaitan dengan mempertanyakan atau mengamalkan
al-quran aku bisa melihat dua kenyataan. Ada yang dengan mempertanyakan
kemudian semakin dekat. Ada juga yang dengan mempertanyakan menjadi semakin jauh.
Yang terakhir dengan kepedulian, hal ini bikin aku nangis
gara-gara lihat diriku yang masih buta. Banyak hal disekitarku tapi aku banyak
kurang peduli. Aku mempertanyakan hakikatku sebagai manusia yang saat ini
berstatus mahasiswa. Tambah sakit lagi kalau ingat bahwa sebaik-baiknya manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain dan seorang pemuda yang
bergerak sama dengan sejuta pemuda yang berfikir.
Aku senang bisa berdiskusi dengan k Putri, banyak hal yang bisa aku tau. Dan jadi lebih terdorong lagi tuk belajar lebih giat. ^^
Komentar
Posting Komentar