Nasib Atlet Pensiunan di Indonesia
Hari ini (Minggu, 07 Februari 2016) saya
mendengar kabar dari radio RRI, tak seperti biasanya saya berminat mendengar
berita tentang dunia olahraga dan saya merasa bersyukur minat saya datang hari
ini. Ada kabar dari legenda bulu tangkis wanita Indonesia, Mba Susi Susanti. Menurut
Imam Nahrawi sang legenda tidak menginginkan anaknya menjadi pemain bulu
tangkis, justru malah mengajarkan menjadi pengusaha. Hal ini disebabkan tidak
adanya perhatian Negara bagi para atlet yang sudah pensiun. Kabar baiknya dan
mudah-mudahan benar-benar menjadi kabar baik yang terealisasikan dengan baik
pula, pemerintah akan memberi dana pensiun seumur hidup bagi para atlet mulai Maret
2016 bagi para atlet yang berprestasi internasional baik yang mendapatkan
medali emas, perak maupun perunggu. Dengan rincian, 20 juta bagi yang meraih
medali Emas, 15 juta bagi yang meraih medali Perak dan Perunggu sebesar 10 juta. Dan
jumlah dana pensiun tersebut akan diberikan tiap 3 bulan. Memang sudah menjadi
rahasia publik betapa tidak dihargainya para atlet-atlet yang sudah memasuki
masa pensiun. Seolah habis manis sepah dibuang. Sekali saya pernah melihat
tayangan, seorang atlet yang menjual medali-medalinya untuk bertahan hidup. Ini
menunjukan betapa tidka diperhatikan para atlet-atlet di negeri ini. Jangankan atlet
untuk menghargai para ilmuan dan guru pun negeri ini masih minim. Sudah saatnya
negeri ini dipimpin oleh Politikus Negara dan Rakyat buka Politikus Kekayaan.
Mudah-mudahan dana pensiun bagi para atlet benar-benar dapat teralisasikan dengan adil dan baik.
Komentar
Posting Komentar