Kaki, Kipas dan Fasilitas
Malam
ini saya banyak melakukan pembunuhan atas makhluk kecil yang dikenal bernama
nyamuk. Haha agak lebay ini pernyataan. Kira-kira ini kalimat yang saya
lontarkan saat prosesi pembunuhan saya lakukan. Maaf nyamuk, kamu sudah saya
adili meskipun kamu belum menggigit dan menghisap darah saya. Tapi, kamu sudah
cukup di jadikan tersangka dan harus diadili karena sudah memiliki niat kuat
untuk melakukan dua tindak pidana itu. Menggigit dan menghisap. :D Ceritanya
lagi coba praktik penegakkan hukum ini.
Sedikit
intermezo malam, berharap tulisan saya kali ini tidak terlalu kaku. ^^
Ada
beberapa hal dibenak saya, yang ingin saya sampaikan lewat tulisan ini. Setidaknya
beberapa hari ini saya mencoba untuk melihat ni’mat Nya yang sering luput dari
perhatian saya. Pertama, selepas isya saya iseng olahraga kecil-kecilan, mulai
dari lompat-lompat sampai mencoba posisi terbalik dengan tangan sebagai
tumpuan. saya hanya tahan kurang lebih 5 detik dalam posisi seperti itu. Tangan
saya terasa sakitnya, ketika harus menopang berat tubuh saya yang lain. Disini saya
bermuhasabah, betapa luar biasanya Allah menciptakan kaki beserta fungsinya. Mulai
dari bentuk, ukuran, sudah Allah sesuaikan dengan sangat sempurna agar bisa
menopang bagian tubuh yang lain. Hasilnya kaki bisa menopang bagian tubuh yang
lain dengan sangat baik. Kakkoi \(‘o‘)/ gitu kalau bahasa Jepangnya ya. Hehe. Saya
jadi teringat nasihat semangat dari guru saya: “selama kaki masih mampu tuk
berjalan, maka jangan menyerah untuk terus menambah ilmu pengetahuan”. Kualitas
kaki seseorang bergantung pada sejauh mana kaki tersebut dilatih sehingga
terbiasa. Jika kaki banyak digunakan tuk menempuh perjalan dalam jarak yang
jauh pasti kaki kita akan juauh lebih kuat dibanding dengan yang menggunakan
kaki hanya sekedar untuk menginjak rem atau gas. Ya…kalau di motor matic apalagi,
kaki hanya dibiarkan nemplok di badan bawah motor. Dikit-dikit motor, ke warung
pakai motor, ke pasar pakai motor, hhe makanya tingkat kematian di Indonesia
yang disebabkan sakit jantung yang sakit jantung itu salah satunya dipicu
karena kurangnya olahraga menjadi bertambah dan terus bertambah. Hmm… intinya
harus banyak gunakan kaki selama masih mampu setidaknya tuk jarak yang dekat,
yuk jalan kaki aja. J ini jadi kaya
lagi promosi saya. hehe
Nah,
ni gak kalah penting.
Karena
saya ngekos bersama dua teman saya yang lain, jadi barang-barang yang ada itu
hasil udunan (patungan) dari masing-masing. Entah ini masalah atau bukan yang
pasti karena teman saya yang bawa kipas pindah kosan, walhasil kipas dia bawa
dan akhirnya saya dan teman saya yang satu lagi bagai tinggal dalam ruang sphaaaaa~.
Hehe asli kosan kerasa cukup hangat*(diperhalus dengan kata yang kurang tepat. Wkwk)
karena kejadian ini, keberadaan kipaspun mulai terlihat. Betapa berperan
penting kipas itu bagi kelangsungan kenyamanan hidup di ruang kosan yang nggak
ada ventilasi udaranya kecuali diatas pintu. Masya Allah ini bisa kurus alami, karena
tingkat produksi keringat menaik tajam. Bagaikan tingkat mata uang dollar atas
rupiah* (apa si bahasamu ni far…). Balik ke soal kipas, saya jadi lebih respect
dan bersyukur kalau angin sepoi-sepoi lagi mampir. Kerassaaa banget ni’matnya. Sayangnya
itu bisa saya dapetin kalau di luar kosan. Kalau di dalam kosan, tak usah
banyak berharap nak. Tapi, bersyukur harus tetap wajib. Pelajaran mensyukuri
bahwa udara adalah salah satu ni’mat yang harus diingat dan disyukuri. Jangan sampai
karena Allah beri haratis lantas terus-terusan dilupakan ni’mat yang satu ini. J
Yang
ketiga, selintas ada pertanyaan yang nyantol di benak saya. Kenapa ya, di zaman
yang serba ada ini justru kualitas penyimpanan pengetahuan menurun. Misal, jika
dibandingkan kuatnya hafalan orang dulu dengan zaman sekarang. Tentu hebat yang
zaman dulu. Padahal zaman sekarang sudah ada fasilitas yang disebut, recorder. Setidaknya
kita bisa rekam apa yang sudah dihafal kemudaian rutin diputar ulang. Setidaknya
ada beragam cara atau opsi yang ditawarkan teknologi zaman sekarang. Ini menjadi
pengingat bagi saya. Fasilitas akan menjadi berarti jika pemiliknya membuat
fasilitas itu berarti begitu pula sebaliknya. ^^
Komentar
Posting Komentar