Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)

Dan (Kami telah mengutus ) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum mu”. (Q.S. al ‘Araf:81) Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (Q.S. al ‘Araf:82) Membaca kedua firman Allah diatas mengingatkan kita akan satu hal. Ya ! LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender). Selain memang sejarah mencatat  asal-usul bahrul maut adalah bukti kemurkaan Allah, atas kedurhakaan kebanyakan kaum Nabi Luth a.s yang lebih memilih bertahan dengan kebiasaan menyukai sesama jenis*.  Saya sangat amat setuju untuk menghargai satu sama lain. Dari golongan manapun. Sangat setuju. Sekali lagi sangat setuju akan hal itu. Dalam mengaplikasikan wujud menghargai, saya menjadikan pegangan satu hadits Rasulullah saw yang berbunyi “unshur akhooka zhooliman

Mengaji dan Sekolah. Sekolah dan Mengaji

Dalam tulisan ini, mungkin saya akan memakai kalimat saya dan aku yang keduanya menunjukan pada diri saya. Soalnya kadang saya ngerasa terpaksa juga pakai kata pengganti “saya” dikala saya ngerasa lebih enakan pakai “aku”.hhe Hari ini, saya ingin menuis berbagai hal yang ada dalam fikiran saya. Jadi , mungkin akan agak lompat-lompat isi tulisan saya ini. Tapi, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menulis dengan baik. Setiap insaan memiliki kisahnya masing-masing. Entah, mungkin lebih tepat “menjalani kisahnya masing-masing”. Saya teringat satu bait nazhom kitab yang artinya  “jalmi waktos dibabarkeun..henteu ujug-ujug pinter”  untuk orang Indonesia :D artinya gini “ketika seseorang dilahirkan, tidak ada yang tiba-tiba sudah berilmu” Saya percaya, bahwa Allah telah membekali semua makhluk Nya dengan bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan. Baik apa yang melekat dalam anggota tubuh ataupun yang harus dicapa. Saat dilahirkan semua insan dalam keadaan yang sama dalam

Silaturahim

Gambar
Yesterday i silaturahim my teacher in MtsN Jatiasih. For long time i plan this agenda.  After mengaji i feel sleepy cause i wake up at 3 a.m then continued my comic and i don’t know why.. i want to read k Putri post on her blog. And then Read k Putri blog made my sleepy gone. Heehe. Last yesterday i have called my friend, Chairunisa (Anis) . I invited her for silaturahim our teacher. The begining i want to called at teacher on Wednesday. But, Anis can’t. So, move on Thursday. I remind Anis for went at 9 o’clock. But she replied my message at 09:28 !. With the question “ jadi ?” .hh.... i just answered “yes, at 10 o’clock”. My school not to far from home about 1 km may be more. So seldom transportation to my school. Was time ,i walked to school often. Cause if waiting the transport that’s need so much time. Until now stiil seldom transportation to there. So, Anis brought her motor cycle. We brought some cake tin. When arrived at school we surprised. Many something have change

harapan,

Gambar
Saya selalu terpesona dengan sosok insan yang tergila-gila dengan buku (pastinya dibaca). Saya iri dengan insan yang menjalankan perintah Allah yang pertamakali turun ini. Salah satu dari tak terhitungnya kasih sayang Allah, yang akan sangat beruntung jika dilaksanakan. Saya tidak bisa menahan uang tabungan saya jika melihat buku yang menarik hati saya. Tapi, belum tentu juga bukunya saya baca sampai khatam. Ampun ! saya mah. Saya bingung sama diri saya sendiri. Bagi saya, orang yang dianugerahi minat yang kuat dengan ilmu pengetahuan adalah orang yang paling beruntung setelah akhlaqul mahmudah. Saya sering membayangkan, menjadi pribadi yang mampu berbagi ilmu sampai titik yang sering dianggap remeh. Saya ingin bisa berbagi ilmu-ilmu yang luar biasa dengan orang disekitar saya. Terutama, pada anak-anak ngaji. Saya ingin bisa membuat mereka tertarik dengan membaca, tertarik untuk menyelami indahnya ilmu pengetahuan. Sebesarapapun keinginan, saya sadar tidak akan terwujud jika saya

aku dan anak-anak

Rumah terasa bagaikan pasar kalau anak-anak TK sudah mulai mulai masuk kembali. Rumahku yang berdempetan langsung denganTK dan pengajian selalu ramai dengan suara anak-anak. Hanya hari sabtu saja, baru bisa lowong. Tapi, pas malamnya ramai lagi dengan suara anak-anak remaja yang mengaji. Meskipun kadang ngerasa rungsing sendiri, apalagi kalau bagian anak-anak kelas 1,2,3 yang mengaji. Subhanallah masya Allah astaghfirullah ! mereka bisa menciptakan suasana pasar. Keheningan mereka baru bisa diatasi jika ibuku terjun langsung, hehehe. Aku sendiri, ngapain ya kalau di rumah? :D. Dua tahun lalu, aku rutin mengajar tanpa libur, menggantikan ibu. Ibu memegang pengajian di luar rumah dan aku bagian memegang anak-anak yang mengaji di rumah. mengajar gak ada libur itu...rasanya...hmm...ni’mat tenaan. Aku sangat menikmati bisa mengaji lagi meskipun dengan posisiku yang berbeda. Meski kadang lelah dan berharap bisa libur. Tapi, mengaji lebih menyenangkan daripada libur.( Untuk sekarang, aku han

Biografi Singkat 6 Periwayat Hadits

Saya menjadikan kitab Ash-sholah ‘alaa madzhabil ‘arba’ah karya syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi   sebagai sumber rujukan dalam tulisan ini. BIOGRAFI SINGKAT  IMAM PERAWI HADITS 1.        Imam Bukhori Memiliki nama asli Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari di lahirkan pada tahun 194 H dan wafat tahun 256 H. Beliau belajar hadits dari para ahli hadits sejak berusia 11 tahun. Imam Bukhari pernah berkata: “Aku telah mengeluarkan dalam kitab shahih Bukhari kurang lebih 600.000 hadits. Dan aku tidak menulis satu hadits pun kecuali sebelumnya aku mengerjakan shalat dua raka’at terlebih dahulu.” 2.        Imam Muslim Beliau adalah Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi. Di lahirkan pada tahun 204 H dan wafat tahun 261 H. Beliau pernah berkata: “Aku telah menulis kumpulan hadits sebanyak 300.000 hadits yang semuanya ku dengar langsung dari para penghafal hadits.” 3.        Imam Abu Daud Bernama lengkap Sulaiman bin Al-Asy’as

MERDEKA

Saat memasuki gerbang kampus ada yang berbeda. Banner raksasa berisikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa baru, berganti dengan ucapan Dirgahayu Indonesia ke 70, Ayo Kerja. Saya tersenyum melihat kalimat itu, bagian “ayo kerja” nya. Tiba-tiba fikiran saya mengarah pada satu pernyataan : ya, sebagian besar penduduk negeri ini masih banyak yang terjajah oleh diri sendiri. Terjajah atas kebiasaan konsumtif. Sehingga wajar saja Indonesia dijadikan salah satu target pasar oleh buanyak produsen asing.   AYO KERJA. Kerja untuk mempertahankan martabat bangsa ini, kerja untuk melahirkan kreatifitas-kreatifitas baru. Kerja bersih dan jujur untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan penduduk serta Indonesia benar-benar merdeka. Kerja, dan kembalikan harga diri bangsa ini. Itulah esensi kalimat Ayo kerja yang ada di benak saya. Sekali lagi saya terhanyut dalam kalimat merdeka. Saya teringat dengan kalimat sayyidina Ali karomallahu wajhah tentang kemerdekaan. “Laa syai-a atsmanu minal hurr

kalau harus dituntut Rasional..

Saat itu, sedang berlangsung mata kuliah Pengantar Fiqh. Salah satu materinya tentang Qishash. Salah seorang teman saya bertanya, mengapa dalam Islam ada hukum yang melanggar HAM? Kira-kira kalau dipersingkat seperti itu. Mendengar pertanyaan itu, jidat saya mengkerut. Loh ko, bisa nanya kaya gitu? Akhirnya saat sesi menjawab, saya mengacungkan tangan tuk mencoba menjawab. Saya  mulai dengan kalimat, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kita harus perbaiki dulu paradigma tentang HAM. Islam sangat memperhatikan betul perkara hak adami ini. Ketika suatu hukum ada tuk mencapai keadilan, mengapa harus dikatakan melanggar HAM ?? Apakah hukuman mati tuk terpidana pembunuhan itu melanggar HAM? Atau justru adalah melanggar HAM, jika terpidana pembunuhan tidak dihukum mati ? apakah hukum potong tangan bagi seorang terpidana korupsi itu melanggar HAM? Atau justru yang merupakan pelanggaran HAM itu adalah ketika mereka tidak dapat hukuman tersebut. Karena dengan korupsi telah mematikan harapan ba

sajak diri

Saat fikiranku mengeluh Atas dorongan nafsu Ku bertanya pada Tuhan Tuhan, mengapa? Begitu sulit jalanku tuk mendapatkan hal yang aku inginkan Padahal hamba sudah melakukan ..... , ..... ,..... Saat itu hati justru terasa amat sakit Hatiku bertanya, Far, apakah pantas berkeluh kesah seperti itu? Coba ingat, apakah ibadahmu sudah baik? Apakah hari-harimu sudah terbebas dari dosa? Sehingga kamu bisa begitu sombong, mengungkit ibadahmu? Rasanya aku seperti mendapat tamparan keras Begitu banyak ni’mat yang telah Allah berikan Meskipun aku berkali-kali melakukan kesalahan yang sama Sungguh benar syair itu.. Apa yang ada jarang disyukuri Apa yang tiada sering dirisaukan Ni’mat yang dikecap baru kan terasa Bila sudah hilang Apa yang diburu timbul rasa jemu Bila sudah didalam genggaman..

Karena sholawat

Gambar
Begini ceritanya, tanggal 7 Agustus tepatnya hari Jum’at. Saya agak kaget juga, ada telepon dari dosen saya, awalnya saya gak engeh itu suara siapa. Tapi, pas saya coba inget-inget lagi, saya tau itu suara Pak Abdur Rouf yang dua hari lalu, amanahin saya tuk jadi koordinasi peserta worksop. Untung pas saya nanya ini siapa? Signalnya lagi jelek. Hehe.. niat saya tuk seharian dikosan sirna sudah, karena pak Rouf meminta saya tuk keruangannya. Saya yang memang masih acakadut, langsung bergegas. Karena saya bilang ke pak Rouf akan keruangannya pukul 09:30. Saat itu sudah pukul 09:00, jadi saya punya waktu setengah jam tuk prepare. Gejebar gejebur deh judulnya. Selepas dhuha, saya langsung tancap gas, mempercepat langkah kaki saya sambil sesekali melihat jam tangan di kiri saya. Jarak kosan ke kampus, dibilang deket, gak juga. Di bilang jauh, gak juga si. Jadi..ya..lumayan. Saya paling kesel, kalau bagian nyebrang. Masya Allah pokonya. Mobil sama motor yang lewat kadang gak mau ngalah.

hal yang tak terduga

Saya rasa di bulan Agustus menjelang masuk kuliah ini, akan memberi saya pengalaman yang sangat luar biasa. Dimulai dengan pengalaman sosialisasi Rapotivi di tanggal 2, lanjut lagi mengajar di daerah yang cukup jauh, menjadi saritilawah di satu acara pernikahan, yang saya gak nyangka acaranya luar biasa dan isi amplopnya juga.hhe.. Nah, mungkin tuk yang satu ini akan jauh berbeda, saya yang gak kepikiran tuk ikut mentoring enterpreneurship di hari libur, akhirnya saya putuskan menyelamkan diri saya tuk ikut acara ini, yang ternyata acara ini saya rasa akan kece sekali. Tepat di tanggal 10 Agustus jam 10, breafing dimulai. Breafing untuk apa? untuk mentoring kewirausahaan di auditorium mandiri di tanggal 12. Saya merasa sangat bersyukur, Allah menuntun langkah saya tuk ke kampus. Karena niat awal saya adalah pulang kembali ke rumah, karena saya sudah cukup lama berkhalwat (menyendiri) dikosan yang seperti goa ini. ko kaya goa ya? soalnya gak ada jendelanya.hhe. dan pastinya saya ak

sekilas

tuk saat ini keinginanku dalam bidang menulis sederhana, aku hanya ingin bisa mengahdirkan tulisan yang enak dibaca.

Serba serbi kasus SHOLAT

Gambar
Memasuki dunia mahasiswa membawa saya pada kenyataan yang kadang saya tidak menyangka “ko ada ya?”. Saya teringat nasihat dekan fakultas saat masa orientasi, “jangan mentang-mentang mahasiswa, ngerasa sudah maha, sampai-sampai berani meninggalkan sholat !” saat mendengar nasihat itu saya tidak terlalu berfikir jauh, karena sebelumnya sepupu saya sekaligus senior saya di kampus, memang sudah pernah berceita bahwa teman-temannya banyak yang  suka absen sholat, dan itu tidak pandang gender. Makanya denger nasihat seperti itu saya hanya mengangguk sambil berkata, setuju !. Dunia kampus memang menarik, begitu banyak kebebasan yang tidak jarang membawa pada kebablasan. Kebablasan berfikir, kebablasan bergaul, kebablasan bolos sampai drop out, bahkan sampai kebablasan gak makan juga ada.hhe(curhat anak kosan)* . Waktu kecil, kalau ketauan bolos sholat. Alasan  yang terlontar hanyalah “ hhe, oh iya lupa mah...atau ....maaf mah,tadi aku lagi main, jadi gak denger adzan atau nyegir d

CFD (Car Free Day) bareng Rapotivi

Gambar
Hari ini, judulnya bikin pengalaman baru. Sosialisasi Rapotivi ke publik melalui CFD. Sebenernya saking semangatnya buat acara CFD ini (entah karna apa semangatnya)* malamnya  jadi rada ga bisa tidur gitu. Haha.. sekitar jam sebelas lewatan saya baru bisa memejamkan mata tuk acara esok. Segalanya sudah saya persiapkan terutama alarm, di pasang dengan volume full. Soalnya fatal kalo kesiangan bangunnya. Hhe.. Tara... saya bangun tepat pukul 03:40 sambil geliat-geliat mencoba mengumpulkan arwah dan beranjak ke toilet. Biar lebih fresh tak lupa tuk tahjjud..berdo’a supaya selamat di koantas..maklum baru pertama kali berangkat shubuh-shubuh ke Gelora Bung Karno, sendirian, badan cukup minimalis, gak tau jalan pula... jadi sangat di anjurkan untuk menyiapkan berbagai pertahanan diri terutama dengan berdo’a. Setelah mandi, minum obat dan bla-bla-ba nya. Oh iya ko rajin amat ya saya berangkat shubuh-shubuh...Yaaa karena harus kumpul jam 6. Jadi mau gimana lagi. Selepas sholat shubuh s